“Kesehatan Masyarakat “ Menyinergikan
Keyakinan, Tekad , dan Menghilangkan Sedikit Keraguan Seiring Waktu Berjalan
Oleh : Hamas Musyaddad A A
Berbicara
tentang kesehatan masyarakat seakan tidak asing lagi dipikiran otak saya , jurusan itulah yang akan saya pelajari 4
tahun kedepannya. Namun, untuk memilih jurusan tersebut harus dibutuhkan
pemikiran yang matang, rasional, dan dilandaskan dengan niat yang kuat untuk benar
– benar mendalami ilmu kesehatan masyarakat dengan keyakinan hati dan tekad
mendapatkan ilmu yang bermanfaat agar kita tidak menyesal dibelakang nanti.
Saya berbicara seperti itu karena jurusan kesehatan masyarakat memang baru
mengerucut menjadi salah satu pilihan saya dalam SNMPTN tulis diakhir-akhir
pendaftaran setelah melewati berbagai pertimbangan. Hal itu dikarenakan saya
mengalami kegagalan di SNMPTN undangan yang diumumkan tepat tanggal 26 Mei 2012
pukul 17.00 WIB, padahal paginya pada tanggal yang sama juga diumumkan
pengumuman kelulusan Ujian Nasional 2012. Baru saja mendapat kabar kelulusan
sekolah dengan nilai baik , Allah SWT menguji hambanya untuk melatih
kesabarannya dengan belum diloloskan SNMPTN undangan tetapi bagi saya itu nikmat yang diberikan oleh
Allah SWT karena saya yakin ada tempat yang lebih baik lagi menurut-Nya .
Seminggu waktu untuk berpikir menyusun strategi untuk lolos SNMPTN tulis yang
jauh sebelumnya sudah direncanakan dan di analisa dengan baik jikalau saya memamng
belum ditakdirkan lolos SNMPTN undangan yaitu pilihan kesatu pendidikan dokter
Universitas Udayana Bali dan pilihan
kedua kesehatan masyarakat Universitas Diponegoro Semarang . Bertepatan tanggal
7 juli 2012 pengumuman SNMPTN Tulis pun diumumkan , alhamdulillah saya
ditempatkan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro semarang
meskipun pilihan pertamaku gagal saya percaya inilah yang terbaik untukku.
Bermula
dari itu, saya tidak menyesal memilih FKM ( Fakultas Kesehatan Masyarakat)
menjadi pilihan kedua yang saya ambil karena semua itu telah direncanakan oleh
diri kita sendiri dan kehendak hati sendiri tanpa paksaan siapapun. Saya lebih
senang diterima dipilihan kedua karena pilihan sendiri karena berbeda rasanya
jika kita diterima di jurusan sebaik apapun namun ada keterpaksaan diri untuk
menjalaninya .
Pertama
bermodal “keyakinan”. Ini investasi yang harus kita sumbangkan dalam jumlah
besar kalau mau sukses kedepannya. Coba saja kita masuk jurusan tertentu belum
ada keyakinan untuk menjalaninya . Apa yang kalian rasakan nantinya?. Pasti
yang ada hanya DO (Drop Out) ditengah
jalan atau menjalaninya dengan setengah hati sampai lulus tanpa arahan yang
pasti . Saya sendiri butuh proses yang lama pada tahap ini , perlahan tapi
pasti. Awalnya saya harus meyakinkan diri bahwa FKM ( Fakultas Kesehatan
Masyarakat) sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan apa yang saya cita –
citakan kedepannya, saya punya tujuan hidup dan saya berusaha mencapai tujuan
itu dengan berbagai usaha yang saya lakukan . Saya memilih FKM ( Fakultas
Kesehatan Masyarakat) pun pada mulanya harus memetakan potensi dalam diri
saya. Pertama saya tertarik pada dunia research (penelitian) , leadership (kepemimpinan) dan society (kemasyarakatan) . Memang hampir
semua jurusan mencakup itu semuanya tetapi sesuaikan dengan minat dan bakat
yang saya miliki . Saya lebih tertarik dan menyukai dunia perkembangan
kesehatan karena itulah saya condong memilih dunia kesehatan sebagai ilmu yang
saya pelajari di perguruan tinggi . Ilmu kesehatan itu luas sekali, saat itu pendidikan dokter dan kesehatan masyarakat yang mulai saya niatkan untuk mendalami kedua
jurusan tersebut karena saya berpikir jikalau saya tidak menjadi dokter saya
masih bisa menjadi manajernya para dokter. Itulah visi dan misi yang menjadi
acuan untuk meyakinkan diri saya. Selain itu, FKM ( Fakultas Kesehatan
Masyarakat) itu jurusan yang cakupannya luas sekali . Ketika menjalaninya nanti
kita masih bisa memilih bidang yang sesuai terhadap diri kita , seperti ;
epidimiologi dan penyakit trofik, biostatistik, kesehatan lingkungan, pendidikan
kesehatan dan perilaku, administrasi kebijakan kesehatan, kesehatan dan
keselamatan kerja, gizi masyarakat maupun promosi kesehatan. Setelah saya
meyakinkan diri terhadap FKM ( Fakultas Kesehatan Masyarakat), kini diyakinkan
oleh orang disekitar juga diperlukan
terutama ridha kedua orangtua kita untuk anak – anaknya. Alhamdulillah kedua
orangtua saya juga mengizinkan saya untuk menempuh pendidikan di FKM ( Fakultas
Kesehatan Masyarakat) Undip . Selain kedua orangtua saya, sahabat – sahabat
saya pun mendukung saya untuk memilih FKM ( Fakultas Kesehatan Masyarakat).
Saya teringat ketika saya belum diterima di SNMPTN undangan dan gagal masuk di
pendidikan dokter saat SNMPTN tulis, salah satu sahabat saya berpesan “ Tenang
sob, kehidupan ini seperti puzzel
yang tersebar dimana-mana seantero raya. Kita harus menyusun puzzel- puzzel tersebut agar menjadi
lukisan indah yang sudah dilukis sejak Dia meniupkan ruh pada kita dan akhir
penyusunan puzzel akan dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya
kelak. Mungkin kesehatan masyarakat salah satu potongan puzzel kamu, hasilnya akan seperti apa jika kamu berusaha mengganti
potongan puzzel kamu. Jadi,
jalani saja sob. Sungguh hanya Dia yang menggariskan kisah ini. Who know, Public Healthy is the way to get
your heaven. Ujung – ujungnya kehidupan ini hanya mengaharapkan surga-Nya”.
Hati saya bergetar diyakinkan salah satu sahabatku yang telah diterima di FMIPA
jurusan biologi ITS ini, sungguh rasa syukur ini harus kuterima dengan penuh
kebahagian bukan penyesalan.
Kedua
bermodal “ Tekad “. Saya mempunyai tekad
yang kuat dalam menuntut ilmu , yaitu
mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk segala hal kebaikan , membahagiakan
orangtua dan orang disekitar serta mengharap rahmat-Nya . Saya sudah yakin
terhadap pilihan saya tetapi jika tidak ada tekad yang kuat untuk mewujudkan
apa yang kita inginkan sama saja hasilnya nihil. Maka dari itu, dengan tekad
menuntut ilmu yang benar kita harus
menjalani kehidupan sebagai dengan sekreatif mungkin dalam menjalani
tugasnya sebagai mahasiswa. Kalian ingin menjadi mahasiswa biasa – biasa saja,
organisatoris, atau ingin mempunyai jiwa enterpreneurship
(wirausaha) . Saya pun bertekad ingin menghidupkan hari – hari dalam menuntut ilmu dengan hal
yang bermanfaat .
Ketiga
Bermodal “ Menghilangkan Sedikit Keraguan”. Aneh sekali jika diamati modal yang
ketiga ini, tetapi tanpa disadari meskipun kita sudah memiliki modal keyakinan
dan tekad yang kuat kalau belum mendalami secara utuh ilmu baru yang akan kita
pelajari pasti kita diawal perjalanan kita masih bertanya – tanya dalam hati
ini, sebenarnya kita ini memiliki tujuan yang pasti tidak di jurusan kesehatan
masyarakat, apa prospek kedepannya, menjanjikan tidak , ataupun kadang hati ini
berkata “ingin pindah jurusan tidak ?”. Saya pribadi memiliki pedoman untuk
berusaha selalu menjadi orang yang profesional dimanapun, kapanpun dan dari awal kita harus siap
menjadi mahasiswa yang kreatif agar semua keraguan yang ada dalam diri kita
menghilang menjadi hampa dengan
berjalannya waktu yang kita lalui. Keraguan yang ada ubah menjadi
peluang besar yang menguntungkan orang disekitar kita. Semoga keraguan itu
cepat menghilang seiring ilmu yang kita serap dengan niat yang ikhlas.
Dari
awal perjalanan saya menggapai jalan meraih impian hidup ini sangat terasa
sekali indahnya, tanpa cobaan yang diberikan oleh-Nya hidup ini seakan belum
bisa mandiri . Saya berharap dapat menyinergikan Keyakinan , tekad, dan
menghilangkan sedikit keraguan yang ada menjadi sebuah peluang besar dalam
berkontribusi menjadi bagian kesehatan masyarakat bangsa ini, itu semua saya
yakini dengan niat yang lurus karena saya “CINTA DAN BANGGA DENGAN FKM”.
barakallah :)
BalasHapushai kakak thanks postingannya jd penyemangat nih. btw sekarang aku jadi adek kelas kakak. aku maba FKM undip '14. salam sukses :) "cinta FKM"
BalasHapusTerima kasih postingannya kak.. Alhamdulillah sya maba fkm undip 2016, cerita nya hampir sama, hhe he
BalasHapusTerima kasih postingannya kak.. Alhamdulillah sya maba fkm undip 2016, cerita nya hampir sama, hhe he
BalasHapus